Senin, 25 April 2011

eksistensialisme

FILSAFAT PENDIDIKAN
Merupakan terapan dari filsafat umum, maka selama membahas filsafat pendidikan akan berangkat dari
filsafat.
Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil
dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.
Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab/aliran-aliran, seperti materialisme, idealisme, realisme,
pragmatisme, dan lain-lain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan
filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat pendidikan pun kita akan temukan berbagai
aliran, sekurang-kurnagnya sebanyak aliran filsafat itu sendiri.
Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu
a. Filsafat pendidikan “progresif”
Didukung oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey, dan romantik naturalisme dari Roousseau
b. Filsafat pendidikan “ Konservatif”.
Didasari oleh filsafat idealisme, realisme humanisme (humanisme rasional), dan supernaturalisme atau
realisme religius.
Filsafat-filsafat tersebut melahirkan filsafat pendidikan esensialisme, perenialisme,dan sebagainya.
Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan:
1. Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan
fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah: Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali
2. Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis.
Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme
membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan
di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan
manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc
Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill.
3. Filsafat Pendidikan Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan
rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig
Feurbach
4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya
berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce, wiliam James, John Dewey, Heracleitos.
5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.
Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan
tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau
realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin
Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich
6. Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang
berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918.
Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa
mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang
muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley, Ernest Bayley,
Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff
7. Filsafat Pendidikan esensialisme Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang
pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.
8. Filsafat Pendidikan Perenialisme Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad
kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang
pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme
memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama
dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk
mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau
prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa
tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
9. Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme.
Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan
melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme
dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru,
masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini:Caroline Pratt, George Count,
Harold Rugg.
Fenomena ”Hidup Lebih Maju”
Setiap orang, pasti menginginkan hidup bahagia. Salah satu diantaranya yakni hidup lebih baik dari
sebelumnya atau bisa disebut hidup lebih maju. Hidup maju tersebut didukung atau dapat diwujudkan
melalui pendidikan. Dikaitkan dengan penjelasaan diatas, menurut pendapat saya filsafat pendidikan
yang sesuai atau mengarah pada terwujudnya kehidupan yang maju yakni filsafat yang konservatif
yang didukung oleh sebuah idealisme, rasionalisme(kenyataan). Itu dikarenakan filsafat pendidikan
mengarah pada hasil pemikiran manusia mengenai realitas, pengetahuan, dan nilai seperti yang telah
disebutkan diatas.
Jadi, aliran filsafat yang pas dan sesuai dengan pendidikan yang mengarah pada kehidupan yang maju
menurut pikiran saya yakni filsafat pendidikan progresivisme (berfokus pada siswanya). Tapi akan
lebih baik lagi bila semua filsafat diatas bisa saling melengkapi.

Minggu, 14 November 2010

kartu Mahasiswa




KAMP NATAL JEM. TO'KALO'

PANITIA PELAKSANA KAMP NATAL 2010
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA (PPGT)
KLASIS GANDANGBATU
Alamat : To’Kalo’

Nomor  : 02/PKN/PPGT/KG/XI/2010                                                       To’Kalo’, 10 November 11, 2010
Hal        : PENYAMPAIAN HASIL RAPAT KERJA
                PANITIA KAMP NATAL PPGT  Klasis Gandanbatu
Kepada Yth.
1.     BPK Gandangbatu
2.    BVK Gandangbatu
3.    BPM Jemaat-jemaat se-Klasis Gandangbatu
4.    Pengurus PPGT Klasis Gandanbatu
5.    Pengurus PPGT Jemaat-jemaat se-Klasis Gandanbatu
6.    Panitia Pelaksana Kamp Natal 2010
Masing-masing
Di
Tempat

Salam dalam nama Yesus Kristus.
Berdasrkan Rapat Kerja Panitia Pelaksan Kamp Natal 2010 PPGT KG tanggal 07 November 2010 di Jemaat To’kalo’, maka bersama ini kami sampaikan hasil rapat kerja tersebut :

I.     WAKTU PELAKSANAAN : 27 – 29 Desember 2010 di Jemaat To’Kalo’
II.     RENCANA KEGIATAN     :
1.  Seksi Ibadah/ Acara
a.    Ibadah pembukaan dan ibadah penutup
b.    Acara dan yang terlibat dalam ibadah diatur /dipandu oleh  seksi acara/ibadah
c.     KPI dirangkaikan dengan ibadah Natal
d.    Kegiatan KPI diatur oleh Seksi Acara/Ibadah
e.     Ibadah pagi dan malam
f.     Menerbitkan buku panduan
2.  Seksi Kerohanian
a.    Baca Sura’ Madatu : Peserta 1 orang (Anggota biasa PPGT) bahan disiapkan oleh Pdt.Ruth Lambi’ S.th ( Team juri : Pdt. Gerson Kendenan, Pdt. Dharma Padade dan Ruth Lambi’ )
b.    Pesan Berantai : Peserta 7 orang, Bahan Disiapkan oleh Martha Ratta
c.     Baca Holy Bible : Peserta 1 orang, bahan disiapkan oleh Yulius Roma dan Lia Tangkesalu dan sekaligus jadi juri
d.    Kuis Alkitab/CCA (meliputi pengetahuan Alkitab dan Tata Gereja Toraja) Peserta 3 Orang, Bahan Disiapkan oleh : Maria Mamma
3.  Seksi Kesenian
a.    Paduan Suara (Kelas A,B,C) 4 lagu , bahan disiapkan oleh Agustina Mappadang ( Team Juri : Agustina Mappadang, Habel Allo Linggi’ Dan Kristian Lebang )
b.    Vokal Group (Kelas A,B,) 2 Lagu, bahan Disiapkan oleh Habel Allo Linggi’ ( Team Juri : Habel Allo Linggi, Justinus Bara dan Yuliana Patampang)
c.     Solo (Pa/Pi)  Diiringi Musik/Elekton(MIDI), Bahan disiapkan oleh Hesti Lantang (Team Juri : Hesti Lantang, Justinus Bara dan Agustinus Tojang)   Catatan : Untuk emngetahui dan menggali bakat- bakat yang terpendam maka peserta  Solo diperbolehkan maksimal 4 peserta dari tiap jemaat.
d.    Puisi, (Pa/Pi) Disiapkan oleh Y.Nelson ( Team Juri :  Y. Nelson,Justinus Bara dan Agustinus Tojang)
e.     Berpacu dalam Kidung (Mz, KJ dan PKJ)
Catatan : Diharapkan Agar Lagu-lagu PS,VG, Maupun Solo, Cepat sampai ke Tiap-Tiap jemaat.
4.  Seksi Olah Raga :
a.    Bola Volley (Pa/Pi) :     Pemain harus  menggunakan pakaian olahraga
b.    Sepak Takraw (Pa) :      setiap pertandingan diminta 1 wasit dari jemaat
c.     Catur (Pa) : Papan catur disiapkan oleh masing-masin jemaat  dan 1 dari panitia
d.    Tarik tambang (Pi)
e.     Lari Karung (Pi)
5.  Seksi Pemondokan/Dekorasi
a.    Rangka tenda disiapkan oleh jemaat penghimpun
b.    Kelengkapan tenda ditanggung sendiri oleh setiap kontingen
6.  Seksi Kesehatan
a.    Tenaga kesehatan akan stand By selama kegiatan berlangsung
b.    Biaya kesehatan ditanggung dengan syarat membawa kartu keluarga dan KTP
7.  Seksi Keamanan
a.    Keamanan Akan Ditangani Langsung Oleh Kepolisian setempat, hansip dan seksi keamanan
b.    Surat kredensi/keterangan tiap kontingen dibuat 2 rangkap masing-masin untuk panitia dan keamanan
8.  Seksi Perlengkapan, menyiapkan :
a.    Generator
b.    Elekton Untuk KPI, ibadah dan Lomba solo.
9.  Seksi Usaha Dana
      Penggalian dana dengan Cara :
a.    Donatur/Sponsoship
b.    Aksi Partisipasi Anggota Panitia Pelaksana KAMP Natal 2010
c.     Prosentase target ke setiap jemaat

Demikian hasil repat disampaikan untuk dipedomani dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.




PANITIA PELAKSANA KAMP NATAL  2010
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA (PPGT)
KLASIS GANDANGBATU



KETUA




Ruben Radius
SEKRETARIS




Frans Kardo

RAPB KAMP NATAL 2010

NO
PENGELUARAN
JUMLAH
PENERIMAAN
JUMLAH

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Administrasi
Acara/Ibadah
Kerohanian
Kesenian
Olahraga
Pemondokan
Perlengkapan/Dekorasi
Keamanan
Kesehatan
Usaha Dana
Biaya apat
Tak Terduga





JUMLAH

JUMLAH



Senin, 30 Agustus 2010

tentang kesusahan

Demikian pula rasa susah pun tidak tetap. Karena susah itu disebabkan tidaktercapainya keinginan yang berwujud rasa tidak enak, menyesal, kecewa, tersinggung,marah, malu, sakit, terganggu dan sebagainya. Padahal keinginan itu bila tidak tercapaipasti mungkret (menyusut), dalam arti bahwa apa yang diinginkan itu berkurang baikdalarm jumlah maupun mutunya, sehingga dapat tercapai, maka timbullah rasa senang.Jadi rasa susah itu tidak tetap.
Bila keinginan yang mungkret ini masih tidak terpenuhi, pasti ia akan mungkretlagi. Mungkretnya keinginan ini baru berhenti bila dapat terpenuhi keinginan itu.Tentunya apa yang diinginkan itu memang ada atau mudah diperoleh, sehingga keinginanitu terpenuhi dan timbullah rasa senang. Maka susah itu tidak tetap adanya.
Misalnya orang lapar ingin makan, tentu dipiiihnya lauk-pauk yang serba lezat, sepertidaging, telur dan sebagainya. Tetapi bila keinginannya itu tidak terpenuhi, ia pastimungkret, sehingga makan nasi dengan garam saja ia sudah senang. Bila nasi dengangaram pun tidak diperolehnya pasti keinginannya mungkret lagi, sehingga makan ketelabakar saja ia sudah girang. Bila ketela bakar pun tidak ia peroleh, pasti keinginannyamungkret lagi, sehingga dengan diteguknya air saja, cukup sejuklah lidahnya.
Contoh yang makin jelas lagi ialah bila seorang laki-laki ingin mempunyaiseorang isteri, maka dipilihnya tentu yang cantik, masih perawan, kaya, keturunanpriyayi, cerdas, berbakti, cermat, cinta suami dan seterusnya. Bila keinginan-keinginannya itu tidak terpenuhi, ia pun tidak benar-benar celaka, melainkan susahsebentar, kemudian senang kembali. Oleh karena keinginannya mungkret, maka rasanya,"Walaupun syarat pilihanku tidak terpenuhi semua, asal saja cantik wajahnya bolehlah"Jika yang cantik pun tidak diperolehnya, tentu keinginannya mungkret lagi: "Walaupuntidak cantik asal saja masih perawan" Bila ini pun tidak berhasil,